Sepiring Nasi Goreng Pembawa Rindu
Cerita sedikit yok guys
"Sepiring Nasi Goreng Pembawa Rindu"
"Sepiring Nasi Goreng Pembawa Rindu"
Hai,
Malam ini aku sedang berada di sebuah tempat makan yang sering di puja-puja karena kenikmatan menu khas nya;
Nasi Goreng.
Sederhana memang, namun ketika kamu mencobanya pada gigitan pertama, aku yakin kamu bakal ketagihan.
Belum lama ini aku juga sempat singgah beberapa kali bersama seorang teman hidup yang sampai saat ini masih setia menemaniku dalam suka maupun duka.
Insyaallah seorang calon istri yang shalehah, dan taat kepada diriku kelak ketika waktunya sudah tiba.
Namun, bukan perihal itu yang sedang ingin aku ceritakan.
Karena malam ini aku hanya sendirian, dan ketika satu suapan nasi goreng ini tertelan, tiba-tiba...
===
3 tahun lalu, aku ingat betul, malam hari, tepat pukul 8 lebih 12 menit.
Saat itu hujan, rintik-rintik, angin memelintir bulu kudukku hingga merinding gak karuan.
Aku ingat senyum manisnya begitu menawan, terlebih lagi ketika ia menengok pada sepiring nasi goreng yang sedang ku nikmati perlahan.
Dia curi sendok yang sedang ku genggam, dia keruk suapan terakhir berhargaku. Lalu kemudian dilemparkannya senyum kemenangan padaku.
Sialan!
"Woy, laper sih laper, tapi suapan terakhir aku gausah di embat juga sih ay.."
"Wleeee, emang gue pikirin!"
"Ya sallam.. Untuk cantik kamu neng, kalo ngga udah aku telen!"
"Haha, emang aku dorayaki yang bisa kamu telen kapan aja dan di mana aja.."
Sebuah perbincangan sederhana dan penuh kenangan, dengan seorang perempuan yang sangat di cintai kala itu.
Hei,
Kamu apa kabar?
Bagaimana Allah merawatmu disana?
Kamu senang kan?
Berbahagialah sayang, karena aku tiba-tiba rindu padamu malam ini.
===
Iya, dia yang kumaksud adalah seorang mantan kekasih yang sempat singgah mengisi hati.
Dan kini ia sudah tenang berada di sisi-Nya, Allah yang maha pengasih lagi penyayang.
*catatan raymon | "sepiring nasi goreng pembawa rindu" | kamis, 15 februari 2018.
Malam ini aku sedang berada di sebuah tempat makan yang sering di puja-puja karena kenikmatan menu khas nya;
Nasi Goreng.
Sederhana memang, namun ketika kamu mencobanya pada gigitan pertama, aku yakin kamu bakal ketagihan.
Belum lama ini aku juga sempat singgah beberapa kali bersama seorang teman hidup yang sampai saat ini masih setia menemaniku dalam suka maupun duka.
Insyaallah seorang calon istri yang shalehah, dan taat kepada diriku kelak ketika waktunya sudah tiba.
Namun, bukan perihal itu yang sedang ingin aku ceritakan.
Karena malam ini aku hanya sendirian, dan ketika satu suapan nasi goreng ini tertelan, tiba-tiba...
===
3 tahun lalu, aku ingat betul, malam hari, tepat pukul 8 lebih 12 menit.
Saat itu hujan, rintik-rintik, angin memelintir bulu kudukku hingga merinding gak karuan.
Aku ingat senyum manisnya begitu menawan, terlebih lagi ketika ia menengok pada sepiring nasi goreng yang sedang ku nikmati perlahan.
Dia curi sendok yang sedang ku genggam, dia keruk suapan terakhir berhargaku. Lalu kemudian dilemparkannya senyum kemenangan padaku.
Sialan!
"Woy, laper sih laper, tapi suapan terakhir aku gausah di embat juga sih ay.."
"Wleeee, emang gue pikirin!"
"Ya sallam.. Untuk cantik kamu neng, kalo ngga udah aku telen!"
"Haha, emang aku dorayaki yang bisa kamu telen kapan aja dan di mana aja.."
Sebuah perbincangan sederhana dan penuh kenangan, dengan seorang perempuan yang sangat di cintai kala itu.
Hei,
Kamu apa kabar?
Bagaimana Allah merawatmu disana?
Kamu senang kan?
Berbahagialah sayang, karena aku tiba-tiba rindu padamu malam ini.
===
Iya, dia yang kumaksud adalah seorang mantan kekasih yang sempat singgah mengisi hati.
Dan kini ia sudah tenang berada di sisi-Nya, Allah yang maha pengasih lagi penyayang.
*catatan raymon | "sepiring nasi goreng pembawa rindu" | kamis, 15 februari 2018.